Home Hotnews Pelajar dan Santri Surabaya Diajarkan Aman Bertransaksi dan Bijak Berinvestasi

Pelajar dan Santri Surabaya Diajarkan Aman Bertransaksi dan Bijak Berinvestasi

20
0

Surabaya, KAMINEWS.COM – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, berbagai lembaga berkolaborasi menghadirkan kegiatan edukatif bagi generasi muda melalui acara bertajuk Talkshow Literasi “Digital Finance for Gen Z: Aman Bertransaksi, Bijak Berinvestasi”. Kegiatan ini digelar pada Sabtu, 18 Oktober 2025, di Alun-Alun Balai Pemuda Surabaya, dan terbuka untuk umum tanpa biaya alias gratis.

Talkshow ini merupakan hasil sinergi antara Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Lembaga IPPNU, serta PCNU Kota Surabaya, dengan dukungan penuh dari berbagai pihak yang peduli pada peningkatan literasi keuangan di kalangan generasi muda, khususnya Gen Z dan pelajar NU.

Acara ini menghadirkan tiga narasumber inspiratif yang telah berpengalaman di bidang ekonomi, keuangan, dan pemberdayaan masyarakat. Mereka adalah Dian Eka Pratiwi, S.Sos., M.M., CFP. dari OJK Jawa Timur; Ari Prabowo, S.T., M.M., C.M.T., Direktur Kamilatih Institute; dan Hj. Camelia Habibah, S.E., S.A.P., anggota DPRD Kota Surabaya periode 2009–2024. Ketiganya tampil dalam satu forum interaktif yang membahas tantangan dan peluang transaksi digital bagi generasi muda di era serba online.

Moderator acara, Mochamad Syafiudin, S.E., MHP dari PCNU Kota Surabaya, memandu jalannya diskusi dengan gaya santai namun berbobot. Ia menekankan bahwa kegiatan seperti ini sangat penting karena masih banyak masyarakat, terutama anak muda, yang belum memahami risiko dan keamanan dalam transaksi digital.

Dalam sesi pertama, Dian Eka Pratiwi dari OJK Jawa Timur menyoroti pentingnya mengenali produk keuangan digital yang legal dan diawasi oleh OJK. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur oleh investasi dengan imbal hasil tinggi tanpa memahami risikonya. “Bijak berinvestasi artinya tahu di mana uang kita berkembang, bukan sekadar ikut tren,” tegasnya.

Sementara itu, Ari Prabowo, yang dikenal sebagai aktivis UMKM dan Direktur Kamilatih Institute, membahas sisi praktis penggunaan teknologi keuangan untuk usaha kecil. Menurutnya, literasi digital tidak hanya soal aman bertransaksi, tetapi juga bagaimana generasi muda bisa memanfaatkan platform keuangan digital untuk membangun bisnis sejak dini. “Kalau Gen Z bisa beradaptasi, mereka akan menjadi motor ekonomi baru Indonesia,” ujarnya.

Narasumber ketiga, Hj. Camelia Habibah, berbagi pandangan dari sisi kebijakan dan pengalaman lapangan. Ia menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan. “Edukasi seperti ini harus terus digelorakan agar anak muda tidak hanya konsumtif secara digital, tapi juga produktif,” katanya.

Selain talkshow, peserta juga mendapatkan berbagai manfaat langsung berupa ilmu baru, sertifikat keikutsertaan, voucher menarik, dan konsumsi gratis selama acara. Antusiasme peserta terlihat dari cepatnya pendaftaran penuh meski kuota dibatasi.

Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah belajar, tetapi juga ruang kolaborasi lintas generasi antara regulator, akademisi, pelaku usaha, dan generasi muda. Melalui pendekatan ringan dan interaktif, peserta diajak memahami konsep literasi keuangan digital secara menyenangkan namun tetap substansial.

Di akhir acara, panitia menyampaikan harapan agar kegiatan seperti ini menjadi program rutin di berbagai daerah. Literasi digital dan keuangan yang kuat di kalangan Gen Z diyakini akan membentuk generasi yang cerdas, mandiri secara finansial, dan siap menghadapi tantangan ekonomi digital.

Dengan tema “Aman Bertransaksi, Bijak Berinvestasi,” talkshow ini menjadi salah satu rangkaian kegiatan yang tidak hanya memperingati Hari Santri, tetapi juga meneguhkan peran santri dan generasi muda dalam ekonomi modern berbasis teknologi.)***RED.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here